Senin, 26 Mei 2008

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistim distribusi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secar tradisional dan berbagai kegiatan penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor. Oleh karena itu Supply Chain Management antara lain meliputi penetapan:
a. Pengangkutan.
b. pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)
c. supplier
d. distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank
e. Hutang maupun piutang
f. pergudangan
g. pemenuhan pesanan
h.informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun
pengendalian persediaan.

Isu global tentang Supply Chain
Pada waktu perusahaan sudah masuk dalam pasar global, maka perluasan
rantai pasokan yang dimiliki menjadi suatu tantangan strategis.
Agar supaya rencana strategi tentang manajemen rantai pasokan menjadi
sukses, maka seharusnya:
a.fleksibel dalam arti cukup reaktif terhadap perubahan yang ada
baik dari ketrersediaan komponen, distribusi, jalur pengiriman,
aturan impor dan nilai tukar.
b.Dapat menggunakan teknologi mutahir untuk menjadwal dan
mengelola pengiriman komponen dan produk akhir.
c.Menetapkan staff yang mempunyai keahlian secara local
mengenai cara menyikapi peraturan, perdagangan, pengangkutan,
penanganan konsumen dan isu politik.

Outsourcing
Adalah memindahkan aktifitas perusahaan yang dimiliki dalam konsep
tradisional kepada supplier eksternal. Outsourcing merupakan tren yang
kontinyu yang mengarah pada efisiensi melalui konsep spesialisasi sehingga
perusahaan dapat berkonsentrasi pada core competencies yang dimiliki.
Dengan outsourcing tidak ada tangible product dan transfer. Perusahaan
kontraktor biasanya menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menyempurnakan aktifitasnya. Sumber daya ditransfer ke perusahaan
pemasok yang meliputi: fasilitas, orang dan peralatan. Pada saat sekarang,
banyak perusahaan melakukan outsourcing berbagai keperluan diantaranya:
teknologi informasi, pekerjaan akuntansi, fungsi hokum dan juga produk-
produk perakitan. Sebaliknya banyak perusahaan yang bergerak dibidang
Teknologi informasi maupun Prosesing data menyediakan outsourcing bagi
berbagai jenis perusahaan yang memerlukannya.

STRATEGI RANTAI PASOKAN
Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan
pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut:

1. Banyak Pemasok (Many Supplier)
Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang
lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para
pemasok saling bersaing secara agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasi
yang digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan jangka panjang bukan
menjadi tujuan. Dalam pendekatan ini, tanggung jawab dibebankan pada
pemasok untuk mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan,
biaya, kualitas dan pengiriman.

2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)
Dalam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang
dengan para pemasok yang komit. Karena dengan cara ini, pemasok cenderung
lebih memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir.
Penggunaan hanya beberapa pemasok dapat menciptakan nilai dengan
memungkinkan pemasok mempunyai skala ekonomis dan kurva belajar yang
menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.
Dengan sedikit pemasok maka biaya mengganti partner besar, sehingga
pemasok dan pembeli menghadapi resiko akan menjadi tawanan yang lainnya.
Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah satu resiko yang dihadapi
pembeli sehingga pembeli harus memperhatikan rahasia-rahasia dagang
pemasok yang berbisnis di luar bisnis bersama.

3. Vertical Integration
Artinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang
sebelumnya dibeli, atau dengan benar-benar membeli pemasok atau distributor.
Integrasi vertical dapat berupa:
a. Integrasi ke belakang (Backward Integration) berarti penguasaan
kepada sumber daya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Pabrik
Baja.
b. Integrasi kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepada
konsumennya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Dealer yang
semula sebagai distributornya.

4. Kairetsu Network.
Kebanyakan perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara
membeli dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya
mendukung secara financial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman.
Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal
dengan kairetsu. Keanggotaannya dalam hubungan jangka panjang oleh sebab
itu diharapkan dapat berfungsi sebagai mitra, menularkan keahlian tehnis dan
kualitas produksi yang stabil kepada perusahaan manufaktur. Para anggota
kairetsu dapat beroperasi sebagai subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih
kecil.

5. Perusahaan Maya (Virtual Company)
Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk
memberikan pelayanan pada saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyai
batasan organisasi yang tidak tetap dan bergerak sehingga memungkinkan
terciptanya perusahaan yang unik agar dapat memenuhi permintaan pasar yang
cenderung berubah. Hubungan yang terbentuk dapat memberikan pelayanan
jasa diantaranya meliputi pembayaran gaji, pengangkatan karyawan, disain
produk atau distribusinya. Hubungan bisa bersifat jangka pendek maupun
jangka panjang, mitra sejati atau kolaborasi, pemasok atau subkontraktor.
Apapun bentuk hubungannya diharapkan akan menghasilkan kinerja kelas
dunia yang ramping.
Keuntungan yang bisa diperoleh diantaranya adalah: keahlian manajemen
yang terspesialisasi, investasi modal yang renadh, fleksibilitas dan kecepatan.
Hasil yang diharapkan adalah efisiensi.

MENGELOLA RANTAI PASOKAN
Sebagai manajer yang mengarah pada integrasi rantai pasokan, efisiensi
menjadi suatu substansi yang memungkinkan. Siklus material yang berasal dari
pemasok, ke produksi, ke pergudangan, ke distribusi, ke konsumen, merupakan
penempatan yang berbeda-beda dan seringkali berhubungan dengan organisasi
yang independen. Oleh karena itu agar semuanya dapat berhasil dimulai dengan
memperhatikan tiga hal yaitu:
1. Mutual Aggrement on Goal, yang berarti suatu integrasi rantai
pasokan mensyaratkan lebih dari kesepakatan dalam kontrak
hubungan jual beli, tetapi patner harus diapresiasikan tidak
hanya dalam uang tetapi pada rantai pasokan sampai dengan
konsumen akhir. Hal ini dapat terwujud apabila adanya
pengertian tentang misi, strategi, dan tujuan dari organisasi
yang berpartisipasi. Integrasi rantai pasokan adalah sesuatu
yang menambah nilai tambah ekonomi dan memaksimalkan
total konten produk.

2. Trust, yang merupakan hal kritis bagi efektifitas dan efisiensi
rantai pasokan. Anggota dari rantai pasokan harus masuk
kedalam hubungan yang membagi informasi dalam rangka
membangun kepercayaan. Hubungan diantara pemasok akan
lebih sekses jika resiko dan penghematan biaya dibagi dan
aktifitas seperti riset konsumen, analisa penjualan, peramalan,
perencanaan produksi merupakan aktifitas bersama.
3. Compatible Organizational Cultures, akan menjadikan
hubungan yang positif diantara pembelian dan penawaran
apabila hal tersebut terjadi, dan akan menjadi keunggulan riel
dalam pembuatan rantai pasokan.

Berbagai Isu dalam Integrasi Rantai Pasokan
Ada tiga isu yang terkait dengan pengembangan efisiensi, integrasi rantai
pasokan yaitu:
a. Local Optimization
Anggota rantai pasokan akan memfokuskan pada maksimisasi
keuntungan local atau minimisasai biaya yang didasarkan pada
pengetahuan yang terbatas.

b. Incentives
Insentif mendorong munculnya perdagangan didalam rantai penjualan
yang sebelumnya tidak terjadi. Hal ini menimbulkan fluktuasi yang
pada akhirnya menjadikan kemahalan bagi semua anggota. Wujud
insentif berupa insentif penjualan, potongan kuantitas, kuota dan
promosi.

c. Large lots
Dalam hal ini seringkali terjadi bias yang mengarah pada large lots
karena cenderung mengurangi biaya per unit. Disatu sisi jika
pengiriman dalam jumlah yang banyak misalnya ukuran truk penuh
akan mengurangi biaya per unit, tetapi tidak merefleksikan nilai
penjualan sebenarnya.
Ketiga isu tersebut biasanya memberikan kontribusi munculnya
distorsi informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam rantai
pasokan. Oleh karena itu diperlukan sistem yang didasarkan pada
informasi yang akurat tentang berapa banyak produk yang benar-
benar ditarik melalui rantai pasokan. Ketidakakuratan informasi
bukan kesengajaan, tetapi menimbulkan distorsi dan fluktuasi dalam
rantai pasokan dan menyebabkan apa yang diketahui sebagai
bullwish effect. Bullwish effect adalah fluktuasi kenaikan dalam
order yang sering terjadi sebagai order yang bergerak melalui rantai
pasokan yang mengakibatkan kenaikan biaya seperti inventory,
transportasi, pengiriman dan penerimaan.
Opportunity dalam suatu Rantai Pasokan yang terintegrasi
Kesempatan agar pengelolaan efektif terjadi dalam rantai pasokan
mengikuti 10 item yaitu:
a. Accurate “pull” data, yang dapat dilakukan dengan melalui sharing:
- POS (Point Of Sales) informasi, sehingga tiap anggota rantai dapat
menjadwalkan secara efektif.
- CAO (Computer-Assisted Ordering).
Dengan menggunakan keduanya maka pengumpulan data dan
kemudian menyesuaikan dengan: factor pasar, persediaan, order
yang ada, serta mengirimkannya kepada supplier yang bertanggung
jawab menjaga persediaan barang akhir.

b. Lot Size Reduction, ini dilakukan oleh manajemen yang agresif
dengan cara:
- Mengembangkan pengiriman yang ekonomis .
- Memberikan diskon yang didasarkan total volume tahunan
daripada ukuran pengiriman individual.
- Mengurangi biaya order melalui teknik order yang ada dan variasi
bentuk pembelian elektronik.

c. Single Stage Control of Replenishment,
berarti Bertanggung jawab
secara tetap untuk memonitor dan mengelola inventory untuk
pengecer. Pendekatan ini mengarah pada distorsi informasi dan
peramalan multiple yang menciptakan bullwhip effect.

d. Vendor Managed Inventory, berarti supplier menjaga material bagi
pembeli, seringkali mengirimkan langsung ke pembeli menggunakan
departemen.

e. Postponement, berarti menunda modifikasi atau customization produk
selama mungkin dalam proses produksi.

f. Channel Assembly, yaitu menunda perakitan akhir suatu produk
sehingga jalur distribusi dapat dipasang.

g. Drop Shipping and Special Packaging,
Drop Shipping berarti pengiriman langsung dari supplier ke konsumen
akhir berarti hemat waktu dan biaya pengiriman kembali. Selain itu
biasanya disertai pengemasan yang khusus sesuai kebutuhan
konsumen.

h. Blanket Order, merupakan komitmen pembelian jangka panjang kepada
supplier untuk item yang dapat dikirim dalam jangka pendek, artinya
ordernya kosong, diisi sesuai kebutuhan saja.

i. Standardization, yaitu pengurangan jumlah variasi material dan
komponen sebagai bantuan mengurangi biaya.

j. EDI (Electronic Data Interchange) adalah standardisasi format
transmisi data untuk komunikasi komputerisasi diantara organisasi.
Perluasan EDI adalah ASN (Advanced Shipping Notice) yang mana
notis pengiriman dikirim secara langsung dari vendor ke pembeli.

PEMILIHAN VENDOR
Suatu perusahaan mungkin memiliki kemampuan di semua bidang
manajemen, walaupun demikian fungsi operasi memerlukan adanya hubungan
dengan vendor yang sempurna. Agar hubungan tersebut efektif maka perlu
dilakukan tiga proses yaitu:
1. Evaluasi Penjual
Tahap ini mencakup kegiatan pencarian penjual potensial dan penentuan
kemungkinan penjual tersebut menjadi pemasok yang baik. Penilaian dilakukan
dengan mempertimbangkan berbagai variabel atau factor yang
dipertimbangakan untuk memilih penjual, yang mana tiap variabel diberi bobot
tergantung pada kebutuhan organisasi. Kemudian menentukan beberapa
alternative untuk diberi penilaian , setelah dianalisa maka bisa menentukan
mana yang dipilih.

2. Pengembangan Penjual
Apabila perusahaan sudah memastikan akan menggunakan jasa penjual
tertentu, maka cara agar pemasok dapat diintegrasikan ke dalam system yang
berlaku adalah dengan memastikan bahwa penjual menghargai kebutuhan akan
mutu, dan kebijakan perolehan bahan baku. Pengembangan dimulai dari
pelatihan sampai membantu rekayasa dan produksi juga format transfer
informasi elektronik.

3. Negosiasi
Strategi Negosiasi terdiri dari tiga jenis yaitu:
a. Model harga berdasarkan biaya (Cost Based price model), yang
mengharuskan pemasok terbuka kepada pembeli.
b. Model berdasarkan harga pasar (market Based price model), harga
didasarkan pada publikasi atau indeks.
c. Perebutan tender (competitive bidding),terjadi pada kasus dimana
pemasok tidak bersedia membahas biaya dan tidak ada pasar yang
mendekati sempurna.

INTERNET PURCHASHING
Kadang-kadang disebut sebagai e-procurement yaitu order dilakukan
melalui komunikasi atau menyetujui catalog vendor yang didapat melalui
internet untuk digunakan oleh karyawan dari perusahaan di bagian pembelian.
Untuk penjelasan lebih lanjut, silahkan anda membaca topik selanjutnya

MATERIAL MANAGEMENT
Adalah suatu pendekatan yang mencari efisiensi operasi melalui integrasi
semua perolehan material, pergerakan dan aktifitas penyimpanan. Potensi
adanya keunggulan kompetitif adalah karena terjadi pengurangan biaya, dan
peningkatan pelayanan konsumen.

1. Sistem Distribusi
Dalam hal penyampaian produk terutama barang, kegiatan distribusi
menggunakan modal transportasi diantaranya:
a. Truk, kelebihan menggunakan truk adalah pada fleksibilitas, sehingga
perusahaan yang telah menerapkan konsep JIT (Just In Time) makin
menerapkan penggunaan moda transportasi ini untuk urusan distribusi.
b. Kereta Api, kelebihannya adalah karena moda transportasi ini
mempunyai jalan sendiri sehingga waktu atau jadwalnya lebih tepat
daripada truk, akan tetapi dengan tumbuhnya konsep JIT, maka kereta
api telah dianggap merugikan karena proses produksi dalam ukuran
batch kecil mengharuskan pengiriman yang berkala dan dalam jumlah sedikit.
c. Pesawat Udara, dengan perkembangan pergerakan nasional dan
internasional maka moda transportasi ini dapat diandalkan dan cepat.
Didukung pula berminculannya perusahaan pengangkutan seperti
Fedex, UPS dan Purolator.
d. Kapal laut, merupakan salah satu sarana transportasi tertua di dunia.
Sistem distribusi dengan menggunakan moda transportasi ini penting
apabila biaya pengangkutan lebih penting daripada kecepatan.
e. Pipa, merupakan bentuk transportasi yang penting untuk cairan seperti
minyak maupun gas serta bahan kimia lainnya.

2. Alternatif biaya pengiriman
Semakin lama produk ada dalam transit akan semakin banyak uang yang
harus diinvestasikan. Tetapi pengiriman yang lebih cepat biasanya lebih mahal
daripada pengiriman yang lambat. Oleh Karen aitu perlu dipertimbangkan
alternative biaya pengiriman agar tujuan efktifitas dan efisiensi tercapai.

D. E-PROCUREMET
Merupakan pembelian dan mengkomunikasikan pesanan yang dilakukan
melaui internet atau menyetujui catalog dari vendor secara on-line.
1. On line Catalogs
Adalah presentase elektronik tentang produk yang biasanya digambarkan
secara tradisional dalam catalog berbentuk kertas. Versi yang digunakan adalah:
a. diberikan oleh vendor
b. dikembangkan oleh intermediary
c. diberiakan oleh pembeli

2. RFQs and Bid Packaging
Biaya untuk mengadakan perjanjian mengenai kuota sangatlah esensial,
maka konsekuansinya e-commerce memberikan kepada yang lain area untuk
perbaikan. Hal ini telah banyak dilakukan oleh perusahaan diantaranya pada
General Electric, memberikan perluasan aspek proses procurement dalam
bentuk database.

3. Internet Outsourcing
Merupakan pemindahan aktifitas organisasi yang tadiinya secara
tradisional merupakan urusan internal kemudian ditawarkan melalui internet.
Aktifitas yang ditransfer misalnya aktifitas rekrutmen tenaga kerja.

4. Online Auction
Biasanya lazim dilakukan untuk B2B karena hambatan masuk yang
sedikit dan menstimulasi menungkatkan jumlah konsumen potensial. Akan
tetapi keberhasilannya ditentukan oleh bagaimana menemukan dan membangun
kepercayaan dari pembeli potensial.

INVENTORY TRACKING
Dalam melakukan pengemasan paket untuk pengiriman dokumen, maka
banyak perusahaan jasa pengiriman seperti FedEx memanfaatkan teknologi E-
procurement. Sebagai manajer di era mass customization, dimana tiap
konsumen melakukan pemesanan suatu produk harus persis seperti apa yang
diinginkan, mak internet dan e-commerce dapat mempermudahnya
denganmemberikan pelayanan secara ekonomis.

INVENTORY REDUCTION
Kemajuan komputerisasi juga berdampak pada pengurangan persediaan,
karena penggudangan bukan dilakukan oleh produsen tetapi oleh vendor
logistic, sehingga disebut warehousing for E-commerce.
Disamping itu pelaksanaan system JIT (Just In Time) akan dapat
dilakukan melalui e-commerce.

PERBAIKAN PENJADWALAN DAN LOGISTIK
Dampak lain dengan penggunaan internet juga pada penjadwalan yang
menjadi lebih terstruktur dan cepat. Demikian pula biaya logistic menjadi
berkurang karena rata-rata penggunaan kapasitas cenderung efisien.

KOMPONEN SCM DAN TEKNOLOGI
Sistem SCM memiliki kemampuan sebagai berikut:Aliran informasi bergerak sangat cepat dan akurat antara elemen jaringan supply chain seperti: Pabrik, Suppliers, Pusat distribusi, Konsumen, dan sebagainya).I nformasi bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk.Setiap elemen dapat mengatur dirinya.Terjadi integrasi dalam proses permintaan dan penyelesaian produk.

Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM adalah:
Demand management/forecasting

Perangkat peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan secara statistik. Perangkat ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih akurat.
Advanced planning and scheduling
Suatu peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan, jangka menengah dan panjang
berikut keputusan-keputusan menyangkut sumber yang harus diambil dalam rangka melengkapi jaringan supply.
Transportation management
Suatu fungsi yang berkaitan dengan proses pendisitribusian produk dalam supply chain.
Distribution and deployment
Suatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringan distribusi pada waktu yang diperlukan. Dalam hal ini, Vendor Managed Invetory dijadikan pertimbangan dalam
rangka optimalisasi.
Production planning
Perencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dan teknik yang optimal.
Available to-promise
Tanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan kapasitas transportasi serta biaya dalam keseluruhan rantai supply.
Supply chain modeler
Perangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah guna mengarahkan serta mengontrol rantai supply. Melalui model ini, mekanisme kerja dari konsep supply chain dapat diamati.
Optimizer
The optimizer ibarat jantung dari sistem supply chain management.Dalamnya terkandung: linear & integer programming, non-linear programming, heuristics and genetic algorithm. Genetic algorithm adalah suatu computing technology yang mampu mencari serta menghasilkan
solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter
yang digunakan.Ibarat hewan, the algorithm menciptakan berbagai calon generasi berikutnya dari kombinasi beberapa calon terbaiknya. Jika kita memeriksa beberapa generasi dengan cara mengembangkan calon-calon yang tidak diinginkan dan tetap menjaga calon yang terbaiknya, kita akan mendapatkan kandidat yang terbaik lebih awal, sebagai solusi. Jadwal produksi adalah salah satumedan dimana genetic algorithm dapat diterapkan secara praktis. Suatu metodologi yang disebut constraint pro- gramming dan/atau theory of constraints(TOC) oleh Dr. Goldrantt diadopsi oleh SCM. Teknologi ini secara teoritis relevan selama beberapa dekade. Tetapi teknologi ini menunggu suatu kemampuan komputer yang kuat yang dapat berguna secara praktis dalam praktek bisnis saat ini.

Contoh penggunaan Supply Chain Management pada E-commerce

Teknologi internet dan web merupakan topik terhangat dalam SCM akhir-akhir ini. Banyak orang percaya bahwa internet merupakan alat yang sangat bermanfaat bagi komunikasi. E-mail adalah media yang bagus bagi orang- orang untuk berkomunikasi satu denganyang lain.
Amazon.com
Amazon.com adalah adalah online bookshop yang tumbuh dengan cepat di tahun belakangan ini. Costumer dapat membeli buku dari PC dirumah pada homepage Amazon.com. Pembeli dapat mencari buku-buku spesial dari jutaan judul buku melalui katalog yang ada di komputer. Kemudian, dalam beberapa hari buku yang dipesan telah dikirim ke rumah. Pembayaran menggunakan kredit kard.

Supply chain untuk mendukung bisnis model Amazon ini adalah lebih sederhana ketimbang toko buku tradisional. Dengan mengganti toko-toko retail dengan hompage internet, mereka dapat mengurangi total biaya inventori, mereka juga dapat menghapus biaya pembangunan gedung toko retail disetiap kota, dan mereka bisa tumbuh dengan cepat karena mereka mampu menjangkau konsumen seluruh dunia secara cepat.

Dell
Dell, sebuah perusahaan manufaktur PC mengikuti Compaq dan IBM untuk menjual secara langsung PC-nya melalui internet. Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan pembuat PC
lainnya menjual produknya melalui toko. Pada toko retail, konsumen biasanya membeli PC. Adalah sangat sulit bagi konsumen untuk mendapatkan secara benar apa sesungguhnya yang mereka butuhkan di toko retail tersebut yang memiliki keterbatasan gudang.Di homepage Dell, konsumen dapat melakukan seleksi berbagai jenis pilihan sesuai dengan apa yang diinginkan (pilihan sangat banyak karena tak dibatasi gudang seperti layaknya tokoretail). Selain itu, Dell tak perlu melakukan penyimpanan di gudang.
Ke depan, e-commerce tak lagi sekedar B2C tapi Business to Business (B2B). Ada beberapa area dimana internet mempunyai peranan sangat besar dalam B2B.
1. Maintainance Repair and Operation(MRO).
Dalam MRO, persyaratan pembelian biasanya berasal dari interaksi manual para operator pembelian. Sebelum ada B2B perocurement, orang-orang memerlukan barang di kantor atau di
pabrik mengisi formulir pembelian di secarik kertas yang harus ditandatangani oleh beberapa manajer sebelum akhir barang diorder.
Setelah ada B2B procurement, orang-orang yang memerlukan barang memasuki internet, dan menseleksi barang-barang yang dibutuhkan melalui katalog, kemudian meminta persetujuan manajer, setelah itu memesan pada supplier tanpa gangguan “tangan” depar-temen pembelian. Ini mengurangi labour cost di departemen pembelian.
2. Direct Material Purchashing (DMP).
Banyak perusahaan sekarang mencoba untuk mendapatkan solusimengurangi biaya pembelian bahanbaku langsung untuk produksi di pabrik.Pada perusahaan manufakturing,biasanya persyaratan material dihitungberdasarkan rencana produksi dan billof material (BOM). Kemudian hasilnya dikirim melalui EDI (Electric Data Interchange) kepada vendor individual.
Tetapi data yang bisa ditransfer EDI adalah sangat terbatas. Salah satu contoh penggunaan internet dan XML (Extensible Markup Language) teknologiadalah Rosettanet, yaitu sebuah konsorsium yang dipelopori oleh perusahaan-perusahaan IT dan ElektrikAS, seperti IBM, HP, Dll, Intel dan Microsoft.
3. E-Marketplace.
Adalah sebuah portal internet dimana perusahaan dapat melakukanpertukaran bahan baku. Contoh; ketikaperusahaan manufaktur PC inginmembeli beberapa CPU chips padaharga yang rendah, mereka mengumumkan persyaratan bahan baku dan kuantitasnya di market place.
Ada banyak e-marketplace yang lahirsejak tahun lalu. Mereka kebanyakan terdiri dari banyak industri yang spesifik.Contohnya adalah e-hitex untuk industri teknologi tinggi dan Covisint untuk industri mobil.

REFERENSI

Tidak ada komentar: